Kamis, 27 Desember 2012

Silaturahim ke Ponorogo

Siang itu matahari menambah panas suasana bungurasih. Para penumpang berlarian tiap ada bus datang bak sprinter yang mulai lari setelah mendengar bunyi tembakan. Setiap kali ada bus datang selalu saja segera penuh dan aku sulit untuk mendapat tempat duduk. Kurasa silaturahim ini butuh pengorbanan. Namun اَللّهُ tidak pernah tidur Dia selalu tahu apa yang dilakukan hambanya. Ternyata kondisi itu tidak menyurutkan orang - orang untuk berusaha mendapatkan bus. Terutama bagi orang-orang yang membawa anak kecil,bukanlah hal yang mudah untuk mendapatkan tempat duduk bus.

Innamal mukminuna ikhwatun fa aslihu baina akhawaikum... Ila akhiri. Ayat ini sangat layak untuk dijadikan titik tolak untuk selalu bersemangat dan ikhlas dalam menghadapi rintangan yang ada ketika bersilaturahim. Keberadaan teknologi informasi yang kian pesat, memang masih belum bisa menggantikan kesan face to face dengan keluarga. Teringat dengan teknologi kereta maglev(magnetic levitation) bisa jadi salah satu alternatif yang efisien dan efektif untuk transportasi jarak jauh sehingga bisa mendukung proses silaturahim. اَللّهُ memberikan akal kepada manusia untuk wasilah dalam menambah keimanan dan ketaqwaan.

Sungguh jika kita menulis ilmu اَللّهُ dengan laut sebagai tintanya, maka tidak akan cukup sedangkan ilmu اَللّهُ masih banyak yang harus ditulis. Semoga dengan jerih payah yang telah kita lakukan, mendapat ridlo اَللّهُ dan menjadi amal sholeh. Memang tidak ada yang patut diharapkan kecuali ridlo اَللّهُ dalam setiap aktivitas yang kita lakukan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar