Siang itu matahari menambah
panas suasana bungurasih. Para penumpang berlarian tiap ada bus datang bak sprinter yang
mulai lari setelah mendengar bunyi tembakan. Setiap kali ada bus datang selalu
saja segera penuh dan aku sulit untuk mendapat tempat duduk. Kurasa silaturahim
ini butuh pengorbanan. Namun اَللّهُ tidak pernah tidur Dia selalu tahu apa yang dilakukan
hambanya. Ternyata kondisi itu tidak menyurutkan orang - orang untuk berusaha
mendapatkan bus. Terutama bagi orang-orang yang membawa anak kecil,bukanlah hal
yang mudah untuk mendapatkan tempat duduk bus.
Innamal
mukminuna ikhwatun fa aslihu baina akhawaikum... Ila akhiri. Ayat ini sangat
layak untuk dijadikan titik tolak untuk selalu bersemangat dan ikhlas dalam
menghadapi rintangan yang ada ketika bersilaturahim. Keberadaan teknologi
informasi yang kian pesat, memang masih belum bisa menggantikan kesan face to
face dengan keluarga. Teringat dengan teknologi kereta maglev(magnetic
levitation) bisa jadi salah satu alternatif yang efisien dan efektif untuk
transportasi jarak jauh sehingga bisa mendukung proses silaturahim. اَللّهُ memberikan akal
kepada manusia untuk wasilah dalam menambah keimanan dan ketaqwaan.
Sungguh
jika kita menulis ilmu اَللّهُ dengan
laut sebagai tintanya, maka tidak akan cukup sedangkan ilmu اَللّهُ masih banyak yang
harus ditulis. Semoga dengan jerih payah yang telah kita lakukan, mendapat
ridlo اَللّهُ dan
menjadi amal sholeh. Memang tidak ada yang patut diharapkan kecuali ridlo اَللّهُ dalam setiap
aktivitas yang kita lakukan.

